Kedatangan Tuan Rumah Baru


ISL vs LPI

STADION GOR Agus Salim akan mendapat satu ‘tuan’ baru mulai 2011 ini. Keikutsertaan Minangkabau FC dalam Liga Super Indonesia (LPI), stadion dengan kapasitas sekitar 28 ribu ini, akan menjadi markas bagi Minangkabau FC dan Semen Padang saat menjamu klub-klub dalam laga home (kandang). Penggemar si kulit bundar di tanah air, khususnya Kota Padang, semakin dimanjakan dengan hadirnya satu kompetisi baru bernama LPI, yang digagas pengusaha Arifin Panigoro ini. Meski menuai pro kontra karena kompetisi ini dianggap melawan PSSI, namun sebanyak 19 tim dipastikan siap berlaga mulai Minggu (8/1) nanti. Salah satunya, Minangkabau FC yang akan berlaga bersama tiga tim Indonesia Super League (ISL) yang membelot yakni, PSM (Makasar), Persema (Malang), serta Persibo (Bojonegoro).

Saling berbaginya stadion Agus Salim sendiri sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Kondisi ini sudah terjadi ketika Semen Padang dan PSP Padang sama-sama berlaga dalam kompetisi LSI dan Divisi Utama. Hanya saja, tahun ini suasananya berbeda. Karena LPI dinilai sebuah kompetisi tandingan yang dibuat PSSI.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Padang– sebagai pengelola GOR Agus Salim mengaku, tidak ada ada masalah terkait penggunaan stadion oleh Minangkabau. Meskipun, stadion telah dipakai Semen Padang ketika menjamu beberapa klub LSI sejak kompetisi bergulir.

“Siapapun bisa memakai stadion itu. Termasuk Minangkabau FC yang berlaga di kompetisi LPI, “kata Kepala Dispora Kota Padang Firdaus Ilyas.

Menurutnya, manajemen Minangkabau FC telah mengajukan permintaan penggunaan Stadion GOR Agus Salim untuk menjamu saat laga kandang. Hingga kini, tidak ada persoalan berarti apakah Minangkabau FC menggunakan Agus Salim sebagai markas. Meski selama ini, Semen Padang yang berlaga dalam kompetisi ISL, telah memberi kontribusi besar untuk pembenahan GOR Agus Salim.

“Tentu ada kontribusi untuk Kota Padang jika GOR Agus Salim dipakai. Semuanya bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD),” kata mantan kepala Dinas Perhubungan ini yang belum mau menyebut berapa kontribusi yang diberi Minangkabau FC untuk Pemko Padang.

Sementara pelatih Minangkabau FC Divaldo Alves, yang dihubungi kemarin, berharap Stadion GOR Agus Salim bisa dipakai sebagai markas Minangkabau FC. Saat ini, klub tengah memperbaiki struktur organisasi jelang kompetisi yang direncanakan ditabuh Sabtu (8/1).

“Kita tunggu jadwal resmi yang dikeluarkan oleh manajemen LPI. Mudah-mudahan tidak ada masalah dengan penggunaan stadion. Kami berharap bisa bermain di sana,” ujar  Divaldo.

Meski masih pro kontra, keikutsertaan salah satu klub di Sumbar berlaga di LPI mendapat dukungan dari The Kmer’s–komunitas pendukung PS Semen Padang. Menurut humas The Kmer’s Yogi Yolanda, ikutnya satu klub di kompetisi LPI bisa meningkatkan kembali geliat sepakbola di ranah minang.

“Sebagai pencinta bola, rasanya tidak ada yang salah dengan keikutsertaan Minangkabau FC di LPI. Meski, secara organisasi kami tentu tidak memberi dukungan. Tapi, pribadi kita berharap bisa muncul klub berkualitas dan berprestasi,” ungkap Yogi.

Sementara itu, kepastian tentang jadwal laga LPI yang akan dimulai 8 Januari nanti, Polri telah memberi lampu hijau. Kapolri Komjen Timur Pradopo membolehkan kompetisi yang digelar di Solo, Sabtu nanti. Karena izin dikeluarkan setelah mendapat rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Laga pembuka Liga Primer Indonesia antara Ksatria XI Solo FC kontra Persema Malang tetap digelar dengan keluarnya izin keramaian itu. (ren)

2 pemikiran pada “Kedatangan Tuan Rumah Baru

Tinggalkan komentar