Mencari Gubernur Idaman


BLOGALEK pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, baik itu gubernur, serta bupati/wali kota di Sumbar, berlangsung 9 Desember mendatang. Dapat dipastikan, harapan banyak masyarakat Sumbar, ajang pilkada serentak itu ending-nya dapat melahirkan pemimpin cerdas, santun, dan peduli terhadap masyarakatnya, serta memiliki sikap rendah hati dan dapat dijadikan panutan.

Siapa yang akan menjadi gubernur pilihan masyarakat Sumbar untuk lima tahun ke depan? Apakah Irwan Prayitno, yang kini menjabat gubenur masih dipercaya kembali? Atau Muslim Kasim, yang menjabat sebagai wakil gubernur bakal naik level. Atau ada wajah dan nama baru yang bisa merebut hati masyarakat Sumbar.

Sosok yang tepat memimpin Sumbar tentunya harus idaman semua masyarakat Sumbar. Sosok pemimpin yang pro dengan rakyatnya. Bukan hanya sekadar menyenangkan partai pendukung, memakmurkan pribadi dan keluarganya.

Atau gubernur yang hanya sekadar pintar mengumbar janji-janji manis. Melainkan, memiliki kapasitas kepemimpinan baik dan mengerti dengan pemerintahan daerah, baik itu adat dan budaya di 19 kabupaten dan kota di Sumbar, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengerti dengan kondisi wilayah serta potensi setiap daerah, mulai dari ibu kota Sumbar, Kota Padang. Kepulauan Mentawai dengan keindahan laut, pantainya.

Siapapun sosok calon gubernur Sumbar nanti, yang jelas harus mengerti sistem pemerintahan daerah yang bersih, jujur, adil dan selalu mengedepankan kepentingan masyarakat Sumbar. Gubernurnya tak hanya sekadar bangga dengan ratusan prestasi dan piala. Namun, gubernur pilihan urang awak tentunya memiliki visi dan misi ke depan dengan terencana serta jelas untuk mengemban amanah sebagai gubernur Sumbar dalam lima tahun ke depan.

Peningkatan sumber daya manusia menjadi prioritas utama agar potensi dan kekayaan alam Sumbar nan melimpah dapat diberdayakan dengan baik demi kemakmuran masyarakat Sumbar.

Di samping itu, karena Sumbar selama ini dikenal dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), maka kita berharap dalam peningkatan kualitas pendidikan generasi muda juga harus menjadi prioritas. Sehingga generasi muda Minang, tak hanya berprestasi gemilang secara akademik, namun memiliki pribadi yang baik untuk menatap masa depan nan lebih baik.

Kemudian, dalam proses pencalonan pun harus pula dengan sehat. Seandainya saja, jika dari proses pencalonan awal sudah ada sikut menyikut, saling menjatuhkan, perang fitnah, yang ada nantiya jika terpilih menjadi gubernur, tentu dia tidak akan peka lagi terhadap kondisi masyarakat. Melainkan sang gubernur akan berupaya untuk menyenangkan dan memikirkan kelompok yang sudah memuluskannya menuju rumah bagonjong.

Hal itu tentu bisa dihindari apabila seluruh bakal calon gubernur yang ada sekarang, dalam proses pencalonannya dilakukan dengan sehat. Tidak ada kelompok berseberangan satu dengan lain. Tim sukses boleh saja mengumbar kelebihan calon, namun tak boleh menjatuhkan, apalagi menyebar fitnah yang nantinya bisa berujung pada konflik.

Sekarang, di tengah krisis kepercayaan terhadap para pemimpin bangsa, sudah saatnya masyarakat Sumbar bisa memilih kembali siapa pemimpin idamannya. Menggunakan hak pilih. Bukan menjadi golongan putih. Semua itu bisa terjadi asalkan saja semua pihak dan masyarakat memiliki komitmen, mewujudkannya.

Kalau pemilihan berbicara money politic maka akan lahirlah pemimpin kotor. Karena itu, diharapkan masyarakat dapat memilih pemimpin yang bersih serta peduli terhadap nasib rakyatnya. Pemimpin ke depan hendaknya dipilih rakyat lebih berdasarkan sikap dan hati nurani, tidak terjebak pilihan karena iming-iming rupiah yang jumlahnya tidak seberapa.

Jadi siapa yang akan dipilih masyarakat Sumatera Barat pada 9 Desember mendatang. Apakah pasangan nomor urut 1 (Muslim Kasim-Fauzi Bahar)  atau nomor urut 2 (Irwan Prayitno- Nasrul Abit)? Jawabannya ada pada dua bulan ke depan. Pemilih dibilik suara diseluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan menjadi penentu siapa memimpin Sumbar lima tahun ke depan. (**)

Tinggalkan komentar